Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *

Natal TNU UPR: Lebih dari 500 Jiwa Bersatu Merajut Kembali Fondasi Keluarga

PALANGKA RAYA, BIDIKSATUNEWS.COM – Suasana khidmat dan penuh persatuan menyelimuti perayaan Natal Keluarga Besar Bantai Tunjung Nyaho (TNU) Universitas Palangka Raya (UPR) yang digelar di Gereja Mahanaim Komplek Kampus UPR, Senin (8/12/2025).

​Mengangkat tema spesifik mengenai keluarga, Ketua Panitia Natal, Moses Agus Purwono, menjelaskan bahwa fokus acara adalah mengajak kembali seluruh anggota untuk menguatkan nilai-nilai inti dalam kehidupan berumah tangga.

​“Pesan Natal tahun ini berpusat pada keluarga. Harapan kami, perayaan ini memberikan dorongan dan semangat baru, terutama bagi kita yang telah berumah tangga. Kita wajib lebih peduli dan mencintai keluarga—meski terkadang pekerjaan membawa kita jauh,” tegas Moses.


​Moses menekankan bahwa keluarga bukan sekadar bagian hidup, melainkan fondasi utama yang membentuk setiap individu. Ia mengajak pasangan suami istri untuk senantiasa menjaga keterbukaan dan kebersamaan demi keharmonisan rumah tangga.

​“Makna mendasar dari Natal ini adalah seruan untuk membangun kembali keluarga yang kuat. Dari semua tujuan hidup yang kita kejar, keluarga harus menjadi yang paling utama. Tema ini berfungsi sebagai pengingat akan arah dan cita-cita terbesar kita dalam berkeluarga,” paparnya.

​Lebih lanjut, ia menyoroti bahwa anak merupakan prioritas tertinggi dalam keluarga. Moses menyerukan pentingnya membangun lingkungan yang sehat, penuh kasih, dan sarat kebersamaan sebagai jaminan masa depan mereka.

​Komunitas Inklusif Mencapai Setengah Ribu Anggota
​Moses turut memaparkan luasnya jangkauan komunitas TNU UPR. Saat ini, organisasi tersebut menghimpun sekitar 150 Kepala Keluarga.

​Jika dihitung bersama-sama dengan mahasiswa dan seluruh anggota yang aktif berhimpun, total anggota TNU UPR mencapai lebih dari 500 orang. Ia menegaskan bahwa keanggotaan ini bersifat inklusif.

​“TNU UPR adalah wadah kebersamaan. Kami merangkul tidak hanya keluarga besar Manyan, tetapi juga seluruh pihak yang merasa menjadi bagian dari kebersamaan dan kekeluargaan di organisasi ini,” tutup Moses.

​Versi ini lebih menekankan pada angka "lebih dari 500 jiwa" di judul dan memberikan penekanan yang seimbang antara pesan keluarga dan inklusivitas komunitas.

Previous
« Prev Post